Minggu, 02 Januari 2011

5 Fakta tentang seks

SEKS bukanlah hal pertama yang terlintas dalam pikiran ketika kita berpikir tentang ilmu pengetahuan. Namun, anggapan demikian dibantah lewat beberapa penemuan menarik terkait seks.Sepanjang 2010, dunia sains menggali banyak fakta menarik tentang seks.

 Seks membuat otak lebih besar

Sebuah kelompok peneliti di Princeton meyakini bahwa seks teratur menyebabkan perubahan fisik pada otak. Mereka menelitinya lewat tikus yang mengalami peningkatan neuron dalam hippocampus, bagian dari otak yang berhubungan dengan memori. Tikus yang seksnya terpuaskan mengalami pertumbuhan sel otak dan koneksi antarsel menjadi lebih baik. Sementara, saat hubungan seks dikurangi frekuensinya, tingkat stres tikus menjadi lebih tinggi.

Hanya 22 persen pasangan menikah sangat puas dengan kehidupan seksnya

Menurut survei, 66 persen pasangan menikah masih berhubungan seks sekali sepekan (dengan 44 persen rutin 3-4 kali sepekan), tetapi hanya 22 persen yang melaporkan "sangat puas" dengan kehidupan seks mereka. Di sisi lain, 63 persen pria mengatakan mereka menginginkan seks lebih sering lagi.

Pria dengan perut buncit bisa bertahan lebih lama di ranjang

Pria dengan perut buncit secara tidak sengaja memiliki tingkat hormon seks oestradial lebih tinggi, yang pada gilirannya mempengaruhi waktunya mencapai orgasme. Setelah penelitian selama setahun menganalisis body mass index (BMI) dan kebiasaan seks 100 pria, peneliti menemukan bahwa orang gemuk bisa bertahan di ranjang rata-rata 7,3 menit sementara pria ramping hanya 1,8 menit.

Pria tidak tahu ketika wanita orgasme

Intinya bisa dua hal, yakni wanita harus berhenti pura-pura orgasme dan pria harus lebih dekat memperhatikan pasangannya. National Survey of Sexual Health and Behavior melaporkan, 85 persen pria mengatakan pasangannya mencapai klimaks setiap berhubungan seks. Pada kenyataannya, hanya 64 persen wanita melaporkan benar-benar mengalami orgasme.

Pekerjaan yang baik berdampak baik bagi kehidupan seks

Sebuah studi Universitas Wisconsin terhadap 500 pasangan mengungkapkan, sebagian besar pasangan yang puas secara seksual ternyata juga memiliki pekerjaan yang baik. Jadi secara logis, orang akan berasumsi bahwa mereka yang bekerja keras dalam hidup juga berhak mendapatkan penghargaan di ranjang.